Bertemu teman selalu menjadi sesuatu yang menyenangkan?
Mari kita simak..
Kemarin saya baru bertemu dengan teman satu sekolah ketika
SD dan SMP...
Saya dan teman saya ini bisa dibilang selalu meluangkan
waktu untuk bertemu minimal sebulan sekali.. iya, sebulan sekali..
Gimana ngga, soalnya kan kita berdua sama-sama kerja..
Setiap kali bertemu, yang kita berdua lakukan biasanya makan
bersama, jalan-jalan ke mall dan pulang ke rumah masing-masing..
Biasanya sih selalu berulang seperti itu… haha..
Memang bisa dibliang ngga kreatif sih, tapi pertemuan yang
hanya maksimal 4 jam (biasanya) kami lakukan dengan senang hati..
Hehe..
Sepulang kerja, sekitar jam 5an – dia menunggu di suatu
tempat yang kami janjikan, lalu bersama-sama menuju tempat makan, dilanjutkan
dengan jalan-jalan di mall..
Sepanjang pertemuan pembicaraan yang kami lakukan adalah
tentang teman-teman sekantor, pekerjaan, bahkan masalah pribadi.. kami saling
bertukar cerita disepanjang pertemuan..
Pertemuan yang singkat pun menjadi alasan bagi kami untuk
mengobrol sepuasnya.. dan di setiap pertemuan yang walau hanya sebentar dan
selalu sama polanya setiap kali itu, saya sih selalu merasa senang dan asyik..
Rasanya melegakan.. karena
dia adalah teman yang baik dan kami berdua saling percaya dan selalu menjaga
perasaan satu sama lain..
Oke, selanjutnya kita beralih ya ke cerita yang lain..
Yang ini pun teman
dekat saya.. Kami berdua hampir selalu berkumpul bersama.. yaaa, minimal
seminggu 2-3kali.. hehe.. gimana ngga?
Kami berdua sama-sama menjalankan bisnis yang sama.. hehe..
cie ciee..
Teman yang satu ini saya kenal ketika kami sama-sama
menempuh kuliah s2, dan semakin akrab setiap harinya..
Kegiatan yang kami lakukan jika bertemu tentunya berbeda dengan
cerita sebelumnya..
Karena sangat sering bertemu, kami bisa melakukan apa saja..
selain ngobrol tentunya, tapi juga mengusahakan bisnis yang kami jalankan
bersama-sama..
Hal ini membuat kami tidak hanya ngobrol dan berdiskusi di
rumah saja, tapi juga kesana-kemari mengurus bisnis.. :P
Bukan hanya bisnis yang kami jalankan saja yang kami lakukan,
tapi juga kami berdua sama-sama dosen di perguruan tinggi yang berbeda yang ada
di Kota Bandung..
Tentu saja setiap pertemuan dengan teman yang satu ini pun
sama menyenangkannya..
Kami berdua sangat akrab, selain itu dengan keakraban
tersebut membuat kami saling membuka perasaan satu sama lain..
Ya, seolah-olah kami berdua adalah sahabat sejati atau
bahkan ‘saudara’..
Namun apa yang terjadi?
Suatu saat saya ataupun mungkin dia merasa, bahwa kami bukanlah
‘saudara’..
Kami hanyalah teman yang memang akrab satu sama lain..
Yaa, membuka perasaan merupakan hal yang baik, kita dapat
membicarakan apa saja tanpa ada halangan, melakukan apa saja tanpa merasa
sungkan dan lain-lain..
Namun tetap, saya harus mengingatnya, bahwa dia adalah
teman.. Teman yang sama seperti cerita
pertama..
Walaupun kami sama akrabnya dengan teman di cerita pertama ataupun lebih akrab, namun kami berdua sudah
seharusnya menyadari bahwa kami harus menjaga perasaan satu sama lain..
Jadi, melalui cerita ini saya ingin menunjukkan bahwa teman
adalah teman, apa yang kami lakukan satu sama lain bisa jadi berdampak baik
atau malah yang sebaliknya..
Saya dan teman pada cerita pertama akan selalu bahagia, dan
belum tentu juga saya dengan teman pada cerita kedua akan selalu bermasalah..
Persahabatan akan selalu terjalin dengan baik bila kami selalu
menjaga perasaan satu sama lain..
Bener ga yah… Tapi mari kita mulai berpikir kritis tentang
teman-teman kita… Mungkin teman-teman juga dapat menarik kesimpulan dari pertemanan
kalian lalui selama ini.
Bagaimana dengan cerita kalian?
Bagaimana dengan cerita kalian?